Selamat datang di blog Mika Mika! Keep calm and happy reading~

Kuro si Kucing Hitam Episode 4

kuro-hitam ep.4
Kuro si Kucing Hitam (Episode 4 - Lima Puluh Ribu)

Orang tuaku sering berkata kepadaku, bila kita menemukan barang yang bukan milik kita, sebaiknya jangan diambil. Apalagi bila menemukan uang di jalan, tentu itu bukan hak ataupun milik kita.

Aku mengerti maksud orang tuaku itu. Sewaktu kelas 5 SD, saat pulang sekolah, hal itu terjadi padaku. Saat itu murid-murid dipulangkan lebih awal dari jam biasanya karena ada rapat para guru. Aku berfikir, sepulang itu aku ingin membeli mainan di kaki lima depan sekolah, ataupun membeli kue pancong yang enak. Namun aku sadar, dikantongku hanya tersisa uang 100 perak.


Keluar dari gerbang sekolah, aku melihat Kuro datang kepadaku.
"Sejak kapan kau tahu aku sekolah di sini?"
"Meoowww~", dia hanya membalas dengan bahasa kucingnya.

Kuro berlari ke arah penjual es lilin. Tapi aku hanya menghampiri penjual kue pancong yang harganya 100 perak itu. Maklum, aku tak punya banyak uang jajan saat masih kecil. Lumayan, kue pancong murah bisa bagi makan sama Kuro. Saat itu Kuro masih sangat kecil. Orang yang berjalan di sana hampir menginjak ataupun menendangnya.

"Kuro, sini aku gendong...", aku menggendongnya sambil pesan satu kue 'pancong' lezat dengan coklat dan gula.
"Meaaww...", Kuro lepas dari gendonganku dan berlari ke jalan lain.
"Ehh, mau kemana Kuro?!"
"Ini dek kuenya", penjual itu memberiku kuenya yang di bungkus pake kertas koran.
"Makasih bang... oi Kuro...!", aku berlari menyusul Kuro. Ketika aku menyusulnya, aku melihat dia sedang mengendus-ngendus sesuatu.
"Kuro sini..."
"Meowww~", Kuro menggigit selembar uang 50,000 berwarna abu-abu dengan gambar wajah WR. Soepratman.
"Ehh...kok ada uang-", aku langsung ingat dengan perkataan orang tuaku dan langsung meletakan kembali uang yang ditemukan Kuro.

Tak berapa lama aku menaruh uang itu kembali, temanku datang menemuiku. Ia terkejut melihat ada uang 50,000 dan ingin mengambilnya.
"Van, yok kita ambil. Entar kita bagi dua..."
"Ogah ah... bukan milik kita, entar dosa."
"Bodoh, gak ada yang tau juga... yok kita belanjain."
"Meooww~", Kuro seperti menyetujui hal itu. Aku tetap menolaknya. Tiba-tiba abang penjualan es lilin lewat di depan kami.
"Ehh dek, nemuin duit ya?"
"Iya bang...", temanku menjawabnya.
"Wah dek, uangnya gede banget. Sini abang tukerin, entar abang bagi-bagi", iapun langsung mengambilnya dan mencoba menukarkan uangnya ke penjual lain.
"Tunggu di sini ya, sekalian jagain gerobak abang. Entar abang bagi-bagi uangnya."
"Yesss!", temanku kesenengan banget.

Tentunya aku enggak nungguin abang itu dan langsung berlari menjauh dari sana. Aku yakin, abang penjual es itu bakal ngibulin anak kecil. Aku pulang sambil makan kue pancong yang masih anget di jalan.
Sampai dekat rumah, "Loh, mana Kuro???", aku baru sadar kalau Kuro tertinggal dariku. Ketika mau kembali ke sekolah, aku sudah melihat Kuro berlari ke arahku dengan uang 50,000 persis dengan uang yang aku temukan tadi.

"Errr...sebaiknya aku simpan aja..."

-Episode 4 End-

Story by: MikaMika | @kuroneko188

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOVE PSYCHEDELICO - Beautiful Days Lyrics

Kuro si Kucing Hitam